Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2012

Dinding Hati

Ruang sepi di dinding hati ini aku biarkan tak terisi, bukan karena aku tak mau tapi rasa ketakutanku lebih besar daripada rasa keberanianku. Ketakutan membelengguiku dan tidak ada keberaniaku untuk mencoba bisa mengalahkannya. Kekosongannya adalah keputusanku, aku biarkannya untuk tak tersentuh dulu, karena untuk membiarkan ruang kosong itu terisi kembali bukan hal yang mudah untuk aku, terlalu banyak goresan-goresan yang masih membekas di dinding itu tak pantas untuk ditempati dan aku takut jika dipaksakan untuk di isi penghuni baru itu akan merasa tidak nyaman dengan keadaanya, mungkin aku butuh waktu untuk memperbaiki goresan itu menjadi sebuah dinding yang utuh yang pantas untuk penghuni baru dalam hatiku. Aku hanya butuh sedikit keberanian untuk mencoba mengatasi rasa ketakutanku dan mencoba memperbaiki dan membuat sebuah perubahan untuk dinding hatiku  bisa utuh kembali dan aku ingin suatu saat nanti dinding hatiku akan terisi oleh penghuni terakhir, tak harus meninggalkan

Bukan Skenario

Perasaanku tercipta untukmu bukan sebuah scenario yang sudah aku rencanakan jalan ceritanya, semuanya datang dengan terbiasa dan aku menuliskannya disebuah kertas putih, alurnyapun selalu aku ikuti tentang romantika yang indah, kebahagian, kesedihan, banhkan penghianatan, semuanya tertulis menjadi sebuah cerita yang tentunya bukan scenario tapi cerita tentang kita yang nantinya akan mnjadi sebuah kenangan masalalu yang pernah kita lewati. Mungkin sedikit mirip sebuah sinetron atau film yang berisikan berbagai peranan , ada backsoundnya untuk mengisi berbagai perasaan yang sedang dirasakan sang pemeran. Namun sekali lagi aku tegaskan jalan hidupku bukan sebuah scenario yang aku buat. Mungkin scenario bisa dibuat dari alur cerita kehidupanku.